Minggu, 28 Juli 2013

Fanatik terhadap Agama Penyebab Konflik Bangsa ini

        Dari sekian banyak konflik yang berlatarbelakang/bermotif  keterbedaan suku, ras, dan agama yang terjadi di Indonesia ini, mengapa hampir sebagian besar konflik yang terjadi itu melibatkan kelompok Kristen dan Islam? Mengapa agama-agama selain Islam Kristen tidak begitu tampak dalam konflik-konflik tersebut?

Konflik berdarah yang terjadi di beberapa wilayah Indonesia yang memiliki kaitan dengan masalah suku, agama dan ras pun disebabkan karena minimnya ruang dialog dan adanya fundamentalisme golongan.

Fundamentalisme ini terkait dengan adanya sikap primordialis ekslusif yang mengklaim kebenaran sebagai melulu milik kelompoknya. Sehingga apabila seseorang menangkap adanya kebenaran di dalam kelompok lain dan mencoba membuat otokritik yang positif bagi kelompoknya demi kebaikan bersama, orang ini akan terbuang dari kelompoknya. Bagi mereka identitas menjadi dasar fundamentalisme yang menafikan nilai-nilai kebenaran dari kelompok lain manapun. Apabila hal ini telah mengakar kuat, dialog pun tertutup.

Di Indonesia, fundamentalisme agama masih begitu kelihatan, terutama bagi golongan Kristen dan Islam. Konflik berdarah antara Islam Kristen di Ambon, Poso, dan beberapa wilayah lain yang berbuntut pengrusakan dan penghancuran rumah ibadat serta pembunuhan menjadi indikasi adanya kelompok-kelompok fundamentalis sempit ini. Walaupun sebenarnya tidak sepenuhnya benar jika meletakkan kesalahan pada sikap fundamentalis ini sebagai satu-satunya motif dari konflik tersebut, tetapi sikap ini dapat menjadi pemicu terjadinya konflik tersebut.


Konflik yang selama ini terjadi tidak terlepas dari bentuk-bentuk politisasi agama demi kepentingan pihak-pihak tertentu. Dalam hal ini terjadi semacam disorientasi penghayatan agama karena agama dijadikan sarana sebagai pembangun kekuasaan dengan menggunakan legitimasi religius. Peran agama direduksi sekedar sebagai alat politik. Salah satu contoh yang dapat kita cermati adalah UU Sisdiknas 2003 yang sempat memicu perdebatan panjang dari para praktisi pendidikan dan pemuka agama. Substansi UU tersebut dikritik sebagai bentuk etatisme berlebihan dari negara tentang pendidikan, termasuk pendidikan agama. Hal ini menjadi salah satu indikasi terjadinya politisasi agama. Jika demikian halnya, akan rentan sekali terjadinya pendangkalan nilai-nilai otentik agama dan munculnya konsolidasi negatif dari golongan agama tertentu yang merasa diri sebagai kelompok mayoritas.

Di samping motif politik kekuasaan, fundamentalisme agama dapat juga digunakan sebagai sarana pemicu konflik dengan motif kesenjangan ekonomi. Fundamentalisme agama berdasarkan motif kesenjangan ekonomi ini meletakkan visi keselamatan dan solidaritas menjadi amat terbatas pada kelompoknya saja. Hal ini tampak pada fundamentalime Islam Timur Tengah yang memperjuangkan golongan Islam dengan melakukan penyerangan terhadap segala bentuk representasi kekuatan modernitas kapitalis sekular, yang saat ini diwakili oleh Amerika Serikat. Walaupun demikian, fundamentalisme dapat memiliki dampak positif demi menjaga wilayah sakralitas agama tertentu dari ancaman sekularisme ateistis. Hanya saja, ketika fundamentalisme mulai menempatkan manusia di bawah ideologi tertentu dan mulai mengeliminasi kebebasan eksistensial manusia, fundamentalisme ini menjadi sebuah situasi yang membahayakan.


Pada abad-abad awal muncul dan sejarah perkembangannya, Islam mengalami berbagai macam konflik dengan kebudayaan Kristen yang saat itu mendominasi wilayah Eropa dan sekitarnya. Ada beberapa pandangan teologis yang tidak dapat diterima dalam iman Islam, dan demikian sebaliknya. Orang Kristen pun terlalu berprasangka bahwa perkembangan Islam merupakan ancaman bagi kebudayaan Kristen. Peristiwa perang salib yang terjadi antara Islam dan Kristen kiranya menjadi pelajaran barharga atas terjadinya kesalahan-kesalahan dalam relasi antara Islam dan Kristen. Faktor penyebab konflik itu sendiri bukan pertama-tama disebabkan oleh faktor keagamaan melainkan disebabkan oleh faktor-faktor ekonomi, ideologi, dan politik. Rupanya peristiwa sejarah ini masih menyimpan image tertentu bagi munculnya konflik ketika pemahaman esensial masing-masing agama Islam dan Kristen tidak terjadi. Suasana pertentangan ini masih terus terasa apabila agama Kristen dan Islam hanya dimaknai sebagai pembawa identitas kolektif saja yang mempertentangkan konsep-konsep teologis artifisial tanpa melibatkan kedewasaan iman terhadap Yang Transenden. Oleh karena itu, langkah pertama dalam rangka membuka dialog Kristen Islam adalah bersama-sama mengakui untuk melupakan kesalahan-kesalahan di masa lalu.

Fanatik terhadap agama hanya akan membuat seseorang merasa dialah yang benar dan pihak yang lain salah.Konflik atas dasar agama sangatlah sensitif karna masing masing pihak merasa dialah yang paling benar. Oleh karna itu dalam penyelesain konflik yang berakar  agama tidak cukup hanya dengan melontarkan kutukan yang tidak menghasilkan penyelesain tapi dibutuhkan suatu aksi (talk less,do more). Memang  sulit menyelesaikan konflik atas dasar agama karna masing masing pihak berjuang atas nama tuhan yang berbuah surga menurut keyakinan masing-masing. Tapi bukan berarti tidak ada jalan keluar untuk masalah ini.

Harmonisasi dalam kehidupan beragama merupakan tanggung jawab semua pihak,terutama pemimpin yang menaungi pihak-pihak yang berkonflik. Dengan adanya ketegasan yang adil dari pemimpin maka konflik semacam ini akan terselesaikan.Ketegasan sangatlah mungkin dilaksanakan tapi yang sulit adalah keadilan.Ketegasan yang tidak adil akan menimbulkan masalah baru.

Dapat kita lihat contohnya dinegeri kita ini yang katanya tanah surga, bukan lautan hanya kolam susu,kail dan jala cukup menghidupimu,tiada badai tiada topan kau temui ikan dan udang menghampiri dirimu, tongkah kayu dan batu jadi tanaman. Negeri kita ini kaya akan sumber daya alam tapi miskin keadilan, contoh kasus yang lagi hot dimedia massa saat ini adanya anak dibawah umur yang dituduh mencuri sandal terancam penjara lima tahun dan pada kasus lainnya seorang koruptor yang  jelas-jelas mencuri uang rakyat dengan santainya melancong keluar negeri. Mungkin salah satu penyebab tidak berkembangnya negeri kita ini dan masih banyaknya kemiskinan disebabkan karena tidak adilnya pemimpin negeri ini.

Dengan menerapkan sikap adil pada diri sendiri terutama sikap adil pemimpin pada rakyatnya akan menghasilkan keputusan yang bijaksana yang dapat menyelesaikan konflik tanpa ada pihak yang merasa dirugikan. Semoga kita tergolong orang yang adil dan bijak, terutama pemimpin negeri kita ini dan seluruh pemimpin di dunia.

Atheis Setelah Mati dan Agama yang paling benar?



Di dunia ini banyak agama dan kepercayaan manusia. melalui agama kita mengenal bahwa adanya kehidupan setelah mati yaitu antara surga dan neraka. Pertanyaanya Mereka tidak mengenal tuhan,tidak mengenal adanya surga dan neraka. Kemana orang yang tidak punya agama setelah mati?

Sejak zaman dahulu kala, manusia memiliki agama. Namun, sejak ribuan  yang lalu, ada sekelompok orang yang tidak lagi percaya kepada Tuhan atau orang-orang yang mengira mereka adalah Tuhan. Mereka adalah orang-orang ateis: mereka menganggap bahwa kecerdasan manusia sudah cukup untuk memahami dunia. orang atheis percaya bahwa tidak ada kehidupan setelah kematian.

Definisi Atheism sebenarnya, itu apa sih?
Definisi Atheism (baca Ateisme, ejaan indonesia) dalam arti luas, adalah tidak-adanya kepercayaan kepada TUHAN, biasa disebut dengan Atheism lemah. Walaupun dalam perkembangannya, Banyak Ateis yang menolak secara spesifik, atau biasa disebut sebagai Atheism kuat. Perlu digaris bawahi, bahwa Antara ‘Kuat’ dan ‘Lemah’, tidak ada unsur penghinaan dari kedua posisi tersebut.

wikipedia:
Atheism:, in a broad sense, is the rejection of belief in the existence of deities.[1] In a narrower sense, atheism is specifically the position that there are no deities.[2] Most inclusively, atheism is simply the absence of belief that any deities exist.

Ateisme:, dalam arti luas, adalah penolakan terhadap kepercayaan adanya Tuhan/dewa. [1] Dalam arti sempit, ateisme secara khusus berada pada posisi yang meyakini bahwa tidak ada Tuhan/dewa [2] Secara lebih inklusif, simpelnya ateisme hanyalah tidak adanya kepercayaan akan adanya satu Tuhan/dewa pun.

Lalu apa itu Agnostisme?
Agnostisme berarti tidak memiliki cukup bukti/klaim tentang keberadaan / ketiadaan TUHAN. Posisi agnostik ini bukan posisi eksklusif dalam atheism, itu berarti orang bisa saja Atheist dan Agnostik sekaligus.

Ateis dan Agnostik sekaligus?
Orang dengan kepercayaan Agnostik-Ateis berarti mengambil posisi bahwa “tidak ada bukti yang cukup untuk membuktikan bahwa TUHAN itu ada dan tidak ada”, dengan menjalani hidup dengan asumsi menganggap tuhan tidak ada. Sebaliknya, orang dengan kepercayaan Agnostik-Teis mengambil posisi yang sama, hanya saja mereka menjalani hidup dengan asumsi tuhan ada.

Bukankah Atheism itu hanya sebuah trend sosial?
Atheism sudah ada sejak beribu-ribu tahun sebelum masehi / sebelum sosok yang bernama yesus lahir, bahkan dalam aliran hinduism, begitu juga islam menyebarkan agama ke eropa, asia, persia, bahkan amerika, atheism adalah sebuah racun dalam beberapa abad, karena dianggap tidak percaya dengan TUHAN oleh gereja dan agama monotheist, dan dimusuhi oleh mereka,

Dan jawabannya adalah Jelas bukan trend.

Seseorang yang menjadi Ateis rata-rata biasanya tidak bertujuan menjadi Ateis. Tetapi hanya mencari jawaban tentang kebenaran yang mereka pertanyakan, alih-alih menjadi ulama/pendeta, mereka yang belajar agama, filosofi, sejarah dan sains sekaligus malah menjadi atheist. Walaupun tidak semua atehist memiliki latar belakang tersebut.

Biasanya, tergantung bagaimana orang tua mendidik anaknya, apakah dengan doktrin dan dogma agama, atau membebaskan untuk mempelajari semua kebudayaan bumi.

Ateisme sendiri memiliki trend (Sains, Filosofi, Skeptisme), sama seperti agama dan kepercayaan lain (Baju, Bahasa dalam do’a yang digunakan, dll). Untuk saat ini, sebagian besar orang yang menjadi Ateis adalah mereka yang Skeptis, Sains adalah salah satu alat untuk mencari kebenaran dan sudah terbukti multak selama bebarapa abad (setelah kelahiran sains modern dan revolusi industri).

Pendapat Ateis tentang Roh, Hantu, Jin, Makhluk Gaib, telekinesis, Meditasi, dll?
Sekali lagi, tergantung individual. Secara umum memang biasanya tidak percaya. Menggunakan rasionalitas, bahwa masing-masing kejadian tidak bisa dikaitkan satu dengan lainnya. Walaupun ada yang percaya tentang adanya makhluk halus, orbs, paranormal. Intinya, selama kamu tidak percaya tuhan, kamu Ateis.

Seandainya kalau semua orang jadi Ateis, pasti nanti orang bebas melakukan tindakan kriminal semaunya dan itu membahayakan!
Jika kamu merasa seperti itu, silahkan pergi rumah sakit terdekat. Mungkin perlu konseling. Jika pertanyaan ini memang serius, jangan pernah lupa bahwa masih ada institusi negara yang bernama polisi.Dan negara kita juga punya pemerintah untuk mengontrol tindak kriminal. Negara Denmark, Jepang dan Swedia contohnya, adalah negara dengan populasi atheist yang lumayan cukup besar, tetapi negara tersebut malahan memiliki predikat salah satu negara terdamai.

Apakah Ateis punya nabi?
Tidak sama sekali, Ateis adalah sebuah filosofi ketidakpercayaan terhadap adanya TUHAN/Dewa. Jadi tidak ada utusan yang dipercaya, orang teis sering mengklaim Darwin adalah nabi atheist, dan itu salah besar, para ilmuwan dan penemu adalah sebuah mediasi untuk mengetahui fakta dan realita apa sebenarnya dunia ini, bukan mengklaim, tanpa bukti

Kemanakah kalian setelah mati?
Tergantung indivdual, walaupun secara umum ateis tidak percaya akan kehidupan setelah mati. Kebanyakan mempercayai bahwa setelah mati, sama seperti sebelum lahir. Tidak ada bukti apapun, kecuali orang-orang yang mengalami gangguan psikologis pernah menceritakan kehidupan setelah kematian.

Begitulah sekilas tentang kemana orang yang tidak punya agama setelah mati.
dan dibawah ini saya akan membahas agama siapa yang paling benar?

ada yang mengatakan, ISLAM yang paling benar.
ada yang menagatakan KRISTEN/KHATOLIK yang paling benar.
ada yang mengatakan HINDU/BUDHA yang paling benar.
ada yang mengatakan Konghucu yang paling benar.
dari kesemuanya itu, betapa sang KHALIK itu BODOH ya,

kok masih menyisakan sekumpulan orang nun jauh di pedalaman sana,
yang “kita semua” labeli: tak beragama, atau animisme, dsb.

Dimanakah mereka itu, yang tidak menganut salah satu dari agama-agama di atas, pada kehidupan sesudah mati kelak?
Bila, mereka di neraka, dimanakah sang Khalik?
Bila mereka di surga, yang manakah agama?

Jangan katakan, kewajiban kita untuk meng”agama”kan mereka:
1.Karena berabad-abad, hanya berapa persen yang dapat kita jangkau.
2. Karena ketidak mampuan kita untuk menjangkau mereka, bukankah kita jadi tidak berhak atas surga?

Tolong renungkan yang berikut ini:
si A, bersekolah dari TK,SD,SMP,SMA,S1,S2,S3. punya tabungan 1 Milyar
si B bersekolah dari TK,SD,SMP,SMA. punya tabungan 1 Milyar.
si C tidak bersekolah. punya tabungan 1 Milyar
bila tujuan bersekolah untuk dapat bersaing dalam kehidupan, siapa yang paling benar dari tiga orang tsb?

Bukan sekolah paling tinggi untuk mendapatkan 1 milyar.
Tetapi cara menemukan hidup membuat mereka bertiga memperoleh 1 milyar.
Bukan tentang agama yang paling benar yang menentukan keberadaan kita setelah mati.
Tetapi cara bersatu dengan Tuhan.

Bersatulah dengan Tuhan, melalui Islam, Kristen, Khatolik, Hindu, Budha ataupun Khonghucu: menurut Keyakinanmu
sama seperti saudara kita yang tidak mengenal  Islam, Kristen, Khatolik, Hindu, Budha ataupu Khonghucu, tapi menurut Keyakinan mereka.
wow… betapa dasyatNya sang Khalik, yang memberi kita keaneka ragaman.

Jumat, 26 Juli 2013

Gejala Stres Akibat Kecanduan Smartphone

Penggunaan smartphone seharusnya membuat hidup lebih mudah, praktis dan menyenangkan. Anda bisa mengecek email perusahaan, bersosialisasi dengan banyak orang dari berbagai dunia bahkan mengerjakan tugas kantor hanya lewat ponsel pintar.


Tapi fenomena yang ada saat ini, kehadiran smartphone justru menimbulkan masalah baru. Tak sedikit orang yang mengalami stres atau gelisah karena sudah kecanduan smartphone atau teknologi. Dalam sebuah studi ditemukan bahwa anak muda saat ini tidak bisa lepas dari teknologi dan mereka harus selalu terkoneksi selama 24 jam penuh. Beberapa di antara pengguna ponsel menunjukkan adanya gejala stres. Apakah Anda salah satunya? Ini dia lima tanda gejala anda stress akibat kecanduan smartphone, seperti dikutip dari Huffington Post.
1. Merasa Ada Kebutuhan Harus Segera Merespon
Setiap ada email, online chat atau notifikasi di social media, Anda merasa harus segera meresponnya meskipun tidak terlalu darurat. Apabila aktivitas di dunia maya sampai mengganggu interaksi sosial Anda di dunia nyata, baik itu saat presentasi kerja, kuliah atau bersenda gurau dengan teman, merupakan indikasi bahwa perilaku Anda menjadi kompulsif. Ada baiknya jika sesekali Anda menjauhkan diri dari gadget kesayangan. Sekadar untuk menyadari bahwa tidak semua pesan teks harus segera dibalas.
2. Mengalami Gejala Phantom Cellphone Syndrome
Sindrom ini ditandai dengan gejala; Anda yakin merasakan telepon bergetar di dalam tas, tapi saat mengambilnya, tidak ada satu pun notifikasi. Sindrom Phantom adalah suatu gejala Anda mengalami kecanduan teknologi dan saat ini telah menjangkiti sebagian besar orang yang menggunakan ponsel pintar. Sebuah studi yang dilakukan di Indiana University menemukan ada 89 persen pelajar dan mahasiswa pernah mengalami ‘vibrasi palsu’ saat membawa-bawa ponsel mereka.
3. Gelisah karena Social Media
Seseorang yang terus menerus memikirkan apa yang dilakukan orang lain di social media, berita atau kabar apa saja yang beredar di dunia maya, atau melihat postingan foto orang setiap menit bisa dibilang telah ‘terjangkit’ FOMO (fear of missing out). FOMO juga tidak bisa menahan hasratnya untuk selalu mengecek News Feed atau timeline. Ketika mem-posting sesuatu, dia akan mengharapkan ada reply atau komentar dari akun social media yang lainnya. Dia akan merasa gelisah apabila ada orang lain yang mendapat banyak respon begitu satu menit memposting sesuatu.
4. Cuek dengan Orang yang Ada di Hadapannya
Hampir semua orang yang punya smartphone mungkin pernah melakukannya. Anda makan malam bersama teman atau keluarga di restoran, dengan ponsel berada di samping piring. Apapun yang dibicarakan orang di depan atau samping Anda menjadi tidak menarik dan Anda asyik sendiri larut dalam dunia maya yang ada di genggaman tangan.
Merespon reply, online chat atau BBM boleh saja. Tapi Anda tidak harus terus menerus mengecek ponsel hanya untuk melihat, apakah foto yang baru Anda posting mendapat komentar atau tidak. Perilaku ini jelas bisa menjauhkan Anda dari orang-orang terdekat dan hubungan pertemanan bisa merenggang. Untuk menghindarinya, buatlah resolusi untuk bebas satu atau dua jam saja dari smartphone saat bersama orang terdekat.

5. Cemas Jika Jauh dari Ponsel
Gejala ini biasa disebut dengan nomophobia, yaitu sebutan bagi mereka yang tidak bisa hidup tanpa ponsel atau jaringan internet. Ditandai dengan tidak sanggup mematikan atau menon-aktifkan ponsel, mengisi ulang baterai dalam jarak waktu yang berdekatan dan tidak bisa meninggalkan ponsel bahkan saat ke kamar mandi. Apabila sampai pada tahap yang parah hingga menyebabkan stres atau depresi, maka gangguan mental ini sebaiknya segera di atasi dengan bantuan psikolog atau psikitater.

Rabu, 24 Juli 2013

Makalah Hasil Diskusi Bahasa Indonesia

Rangkuman Hasil Diskusi Kelompok 2



Dosen : Dadan Suwarna, Ss
Nama Kelompok
           
Fifi Ismaya Septiyani            :           021112074
Nurdin                                    :           021112048
Sari Kurniasih                       :           021112051
Rifky Rajab Prayitno           :           021112066
Fitria Khoerunisa                  :           021112062
Marlina Aulia . R                  :           021112083

II B MANAJEMEN

               
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PAKUAN




1.      KALIMAT


·      Pengertian Kalimat
Kalimat adalah satuan bahasa terkecil. Yang dimaksud dengan pikiran lengkap adalah informasi yang didukung oleh pikiran yang utuh. Sekurang-kurangnya, kalimat dalam ragam resmi, baik lisan maupun tertulis, harus memiliki subjek atau pokok kalimat dan predikat atau sebutan. Kalau tidak memiliki unsur subjek dan unsur predikat, pernyataan itu bukanlah kalimat. Deretan kata yang seperti itu hanya dapat disebut sebagai frasa. Inilah yang membedakan antara kalimat dan frasa.
·         Unsur Kalimat
Unsur kalimat adalah fungsi sintaksis yang dalam buku-buku tata bahasa indonesia lama lazim disebut jabatan kata dan kini disebut peran kata, yaitu subjek (S), predikat (P), objek (O), pelengkap (Pel), dan keterangan (Ket). 
Subjek → menjadi pokok pikiran
Predikat → menjadi unsur bagian, menegaskan makna, dan sebagai sebutan
Objek → membentuk kalimat dasar
Keterangan → bagian yang menerangkan, jika tidak ada keterangan maka kalimat menjadi tidak aktif
Kalimat bahasa Indonesia baku sekurang-kurangnnya terdiri atas dua unsur, yakni S dan  P.  Unsur yang lain (O, Pel, Ket). Dalam suatu kalimat dapat wajib hadir,tidak wajib hadir, atau wajib tidak hadir.
     Hal penting yang harus kita ketahui untuk dipraktikan kelak dalam penyusunan kalimat adalah tentang satuan bentuk yang akan mengisi S, P, O, Pel, Ket.  Berikut lima contoh kalimat yang memiliki S, P, O, Pel, Ket berbentuk frasa: pembawa acara yang kocak (itu).

(S) Pembawa acara yang kocak itu membeli   bunga.
                 S                                      P              O
(P) Si Anu   (adalah) pembawa acara yang kocak.
          S                             P
(O)     Madona  menelepon  pembawa acara yang kocak itu.
     S                 P                           O
(Pel)  Pesulap itu      menjadi   pembawa acara yang kocak.
       S                    P                      Pel
(Ket) Si Fulan  pergi  dengan membawa acara yang kocak itu.
     S          P                                  Ket
·         Jenis Kalimat Menurut Jumlah Klausanya
 Kalimat Tunggal
Kalimat tungggal adalah kalimat yang terdiri atas satu klausa.  Kalimat tunggal hanya mengandung satu unsur S, P, O, Pel, dan Ket. Kelima unsur tersebut tidak harus muncul semua sekaligus karena unsur minimal sebuah kalimat adalah S dan P.  Karena unsur pembentuk utamanya yaitu S dan P yang serba tunggal itulah kalimatnya dinamakan kalimat tungga.
 Kalimat Majemuk
Kalimat majemuk adalah kalimat yang merupakan gabungan dari dua atau lebih kalimat tunggal.  Mengingat kalimat tunggal hanya terdiri atas satu klausa, berarti kalimat majemuk mengandung lebih dari satu klausa.

a.      Kalimat Majemuk Setara
Kalimat majemuk setara mempunyai ciri (1) dibentuk dari dua atau lebih kalimat tunggal, (2) kedudukan tiap kalimat sederajat. 
Contoh kalimat majemuk setara:
a.      Erni mengonsep surat itu dan Rini mengetiknya
b.      Yusril rajin membaca, baik sewaktu menjadi mahasiswa, maupun setelah bekarja.
b.      Kalimat Majemuk Bertingkat
Pebedaanya dengan kalimat majemuk setara terletak pada derajat klausa pembentukanya yang tidak setara karena klausa kedua merupakan perluasan dari klausa pertama.  Karena itu, konjungtor yang mneghubungkan klausa kalimat majemuk bertingkat juga berbeda dengan konjungtor pada kalimat majemuk setara.
Contoh kalimat majemuk bertingkat:
a.       Dia datang ketika kami sedang rapat.
b.      Lalu lintas akan teratur andaikata pemakai jalan berdisiplin tinggi.
c.       Anda harus bekerja keras agar dapat hasil.

 2.      PARAGRAF
Rangkaian Pertanyaan
1.      Apa yang dimaksud dengan paragraf persuatif ? Berikan contoh !
Paragraf dikatakan persuatif jika isi paragraf mempromosikan sesuatu dengan cara mempengaruhi pembaca. Contohnya : Pada bulan Agustus yang akan datang perusaan Apple akan mengeluarkan produk tablet terbaru. Tablet tersebut dilengkapi fitur-fitur terbaru dan terlengkap dari yang pernah perusahaan ini buat. Anda yang memilikinya pasti akan merasa terpuaskan.
2.      Apa yang dimaksud dengan paragraf ekspositoris ?

Paragraf dikatakan  ekspositoris jika isi alinea memaparkan sesuatu fakta atau kejadian tertentu .
3.      Apa yang dimaksud dengan paragraf campuran ?
Paragraf campuran adalah paragraf yang menempatkan kalimat utama di awal dan di akhir kalimat. Ciri paragraf ini ditandai oleh berulangnya gagasan utama pada awal yang ditegaskan kembali di bagian akhir. Kalimat utama tempat beradanya gagasan adalah bagian dari bacaan yang dipentingkan. Oleh karena itu, inti dari keseluruhan pembicaraan ada pada dua bagian paragraf ini.


 3 . WACANA

·         Pengertian Wacana
Wacana adalah teks dalam (Bacaan). Wacana  merupakan rangkaian paragraph yang disusun dalam satu kesatuan maksud. Hubungan antar paragraph dalam wacana selalu saling berkaitan.
Rentetan kalimat yang berkaitan, yang menghubungkan preposisi yang satu dengan preposisi yang lainnya, membentuk satu kesatuan sehingga terbentuklah makna yang serasi diantara kalimat-kalimat itu.
Kesatuan bahasa yang terlengkap dan tertinggi atau terbesar di atas kalimat atau klausa dengan koherensi dan kohesi yang tinggi yang berkesinambungan, yang mampu mempunyai awal dan akhir yang nyata, disampaikan secara lisan atau tertulis.
·         Jenis-Jenis Wacana Bahasa Indonesia
1.      Wacana Lisan dan Tulis
       Berdasarkan saluran yang digunakan dalam berkomunikasi, wacana dibedakan atas wacana tulis dan wacana lisan. Wacana lisan berbeda dari wacana tulis. Wacana lisan cenderung kurang terstruktur (gramatikal), penataan subordinatif lebih sedikit, jarang menggunakan piranti hubung (alat kohesi), frasa benda tidak panjang, dan berstruktur topik-komen. Sebaliknya wacana tulis cenderung gramatikal, penataan subordinatif lebih banyak, menggunakan piranti hubung, frasa benda panjang, dan berstruktur subjek-predikat.
2.      Wacana Monolog, Dialog, dan Polilog
       Berdasarkan jumlah peserta yang terlibat pembicaraan dalam komunikasi, ada tiga jenis wacana, yaitu wacana monolog, dialog, dan polilog. Bila dalam suatu komunikasi hanya ada satu pembicara dan tidak ada balikan langsung dari peserta yang lain, maka wacana yang dihasilkan disebut monolog. Dengan demikian, pembicara tidak berganti peran sebagai pendengar. Bila peserta dalam komunikasi itu dua orang dan terjadi pergantian peran (dari pembicara menjadi pendengar atau sebaliknya), maka wacana yang dibentuknya disebut dialog. Jika peserta dalam komunikasi lebih dari dua orang dan terjadi pergantian peran, maka wacana yang dihasilkan disebut polilog.




3.      Wacana Deskripsi, Narasi, Argumentasi, Eksposisi, dan Persuasi
Deskripsi rangkayan paragraph berupa gambaran (lukisan).
Narasi → rangkaian peristiwa dari waktu ke waktu secara kronologis.
Argumentasi → jenis paragraf yang mengungkapkan ide.
Eksposisi → menjelaskan atau memberikan pengertian dengan gaya penulisan yang singkat, akurat, dan padat.
Persuasi → tulisan yang bersifat mempengaruhi.

·         Wacana itu transaksional dan intraksional. Yang dimaksud transaksional yaitu ada maksud tertentu sedangkan intraksional yaitu tidak ada maksud tertentu.

·         Konteks berkaitan dengan wacana lisan sedangkan ko-teks berkaitan dengan wacana tulisan  atau kalimat dalam wacana tulis.

 4.      KARYA ILMIAH

·         Pengertian Karya Ilmiah
Karya ilmiah adalah karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta dan ditulis menurut metodologi penulisan yang baik. Karya tulis ilmiah juga merupakan perwujudan kegiatan ilmiah yang dikomunikasikan lewat bahasa tulisan.

·         Konsep Dan Format Penulisan
1.      Judul ( judul suatu karya ilmiah sudah terlihat dari pemilihan kata)
2.      Bab I
Pendahuluan
Latar belakang masalah
Identifikasi masalah / permasalahan
Tujuan penulisan
Teknik dan metode penulisan
Sistematika penulisan
3.      Bab II
Landasan teori
4.      Bab III
Pembahasan
5.      Bab IV
Penutup
Simpulan dan saran
6.      Daftar pustaka

·         Rangkaian Pertanyaan
1.      Masalah apa yang sering terjadi dalam karya tulis ilmiah ?
Tidak mengetahui poin-poin bagian akan diisi dengan apa. Sering kali kesulitan dalam memilih teori-teori yang dipakai karna harus sesuai dangan pembahasan.
2.      Mengapa kalimat ilmiah merupakan kalmat pasif ?
Karna karya yang berbicara bukan subjek tetapi objek.
3.      Bagaimana cara mempersempik topik dalam karya ilmiah ?
Mempersempit topik lebih baik dilihat dari sebab-akibat, menurut tempat, menurut waktu periode / zaman, aspek sosial, dan aspek umum-khusus. Setelah hal tersebut dilakukan, maka topik yang telah dipersempit itu dapat pula menjadi judul.
4.      Mengapa informasi dalam karya ilmiah itu penting ?
Segala bentuk karya tulis pasti memerlukan informasi, jadi informasi sangat penting bagi karya ilmiah.


5.      KUTIPAN

·         Pengertian Kutipan
Kutipan adalah salinan kalimat, paragraf, atau pendapat dari seorang pengarang atau ucapan orang terkenal karena keahliannya,baik yang terdapat dalam buku jurnal, baik yang melalui media cetak maupun elektronik.

·         Prinsip-Prinsip Mengutip
  Penulis harus menahan diri agar tidak mengutip terlalu banyak sehingga tulisan yang di susun menjadi suatu himpunan kutipan.
  Penulis harus memahami bahwa kutipan hanya menjadi bukti penunjang pendapat penulis.
  Kutipan dianggap benar jika penulis menunjukan tempat atau asal kutipan sehingga pembaca dapat mencocokan kutipan dengan sumber aslinya.
  Kutipan hendaknya diambil seperlunya agar tidak merusak uraian sebenarnya; Pada kutipan langsung, penulis tidak boleh mengubah apapun dan andai kata penulis tidak menyetujui apa yang di kutipnya, atau menemukan kesalahan, ia dapat memberi tanda : [……] atau [sic]. Sic berasal dari kata latin sicut yang berarti “dengan demikian”, “jadi…”,”seperti itu”.

·         Kutipan Langsung
Kutipan langsung adalah kutipan yang di tulis sama persis dengan sumber aslinya, baik bahasa maupun ejaannya. Kutipan langsung berarti penggunaan bahasa langsung. Karena sifatnya demikian, pemindahan bahasa buku teks ke tulisan pengutipnya menggunakan tanda kutip (“….”). Pemindahan bentuk itu mengharuskan seutuhnya, baik dalam satu atau lebih dari 4 baris yang dikutip mensyaratkan penggunaan tanda kutip tersebut.

  Cara penulisan kutipan langsung sebagai berikut :
a.       Kutipan yang panjangnya kurang dari empat baris dimasukan kedalam teks
           
  diketik seperti ketikan teks
  Diawali dan di akhiri dengan tanda (“)
  Sumber rujukan ditulis langsung sebelum atau sesudah teks kutipan
b. Kutipan yang terdiri dari empat baris atau lebih
  Diketik satu spasi
   tujuh ketukan dari batas tepi kiri
   Sumber rujuksn ditulis langsung sebelum teks kutipan




  Contoh kutipan langsung
Evers (1995:84) mengatakan, “Adanya perluasan kota mendorong kelompok yang berpenghasilan menengah bertempat tinggal di kawasan permukiman di tepi kota. Kelompok yang berpenghasilan rendah terpaksa menjual tanahnya dan pindah keluar batas kota. [...] Dalam proses ini semakin nyata pentingnya konsep perbedaan kelas”.

·         Kutipan Tidak Langsung
Kutipan tidak langsung adalah kutipan yang tidak sama persis dengan aslinya. Bila kutipan langsung terkesan sebagai bentuk mengutip yang memindahkan keseluruhan istilah, definisi, dll. Kutipan tidak langsung tidaklah sedalam itu kutipan tidak langsung justru di uraikan sebagai cara penulis atau pengutip membahasakan isi atau kutipan yang dirujuknya.

  Cara penulisannya sebagai berikut :
  Kalimat- kalimat yang mengandung kutipan ide tersebut ditulis dengan spasi rangkap sebagaimana dengan teks biasa.
   Semua kutipan harus di rujuk
   Sumber-sumber rujukan harus ditulis sebelum atau sesudah kalimat-kalimat yang mengandung kutipan.

·         Contoh kutipan tidak langsung ;
Dari pengalaman dan penelitian menurut Soekidjo (1993:12) ternyata perilaku yang didasari olehpengetahuan akan lebih langgeng (long lasting) dan perilaku yang tidak didasari pengetahuan tidakberlangsung lama.

·         Contoh kutipan tidak langsung yang nama penulisnya diletakkan sesudah teks yang dikutip ;
Pengetahuan seseorang akan membentuk kepribadian seseorang. Setiap individu memiliki gambaranpribadi tentang dunia sekitar gambaran tersebut ditentukan oleh empat faktor : (1) lingkungan fisiksosialnya, (2) struktur kejiwaan, (3) keinginan dan tujuan, dan (4) pengalaman masa lalu (Krech,Crutchfield dan Ballachey, 1967:21).


6.      DAFTAR PUSTAKA DAN CATATAN KAKI


·         Pengertian Daftar Pustaka (Bibliografi).
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia(KKBI)adalah Daftar yang memencantumkan judul buku,nama pengarang,penerbit dan sebagainyayang ditempatkan di akhir karya tulis atau buku yang disusun berdasarkan abjad., Menurut Gorys Keraf yang dimaksud dengan daftar pustaka atau bibliografi adalah sebuah daftar yang berisi judul buku-buku, artikel-artikel, dan bahan-bahan penerbitan lainnya yang mempunyai pertalian dengan sebuah karangan yang sedang dikerjakan.
Melalui daftar pustaka yang diertakan pada pada akhir tulisan, para sarjana dapat melihat kembali kepada sumber aslinya, mereka dapat menetapkan apakah sumber itu mempunyai pertalian dengan isi pembahasan itu, dan apakah pembahasan itu dikutip dengan benar atau tidak, sekaligus dengan cara itu pembaca dapat memperluas pengetahuannya dengan bermacam-macam referensi itu.

  Unsur-Unsur Daftar Pustaka ( Bibliografi ).
Untuk persiapan yang baik agar tidak ada kesulitan dalam penyusunan bibliografi itu, tiap penulis harus tahu pokok-pokok mana yang harus dicatat. 
Pokok yang paling penting yang harus dimasukkan dalam sebuah bibliografi adalah:
  Nama pengarang,yang di kutip secara lengkap.
  Judul buku,termasuk judul tambahannya.
  Data publikasi: penerbit, tempat terbit, tahun terbit, cetakan ke berapa, nomor jilid dan tebal (jumlah halaman) buku tersebut.
  Untuk sebuah artikel diperlukan pula judul artikel yang bersangkutan, nama majalah, jilid, nomor dan tahun.

  Cara membuat daftar pustaka (bibliografi).
Cara penyusunan bibliografi tidak seragam bagi semua bahan relevansi, tergantung dari sifat bahan relevansi itu, cara penyusunan bibliografi untuk buku agak berlainan dari majalah, dan majalah agak berlainan  dari harian, walaupun terdapat perbedaan anatar jenis kepustakaan, namun ada tiga hal penting yang selalu harus di cantumkan yaitu: pengarang, judul, dan data-data publikasi.
            Bibliografi disusun menurut urutan alfabetis dari nama pengarangnya, untuk maksud tersebut nama-nama pengarang harus di balikan susunannya: nama keluarga (belakang) diikuti koma, nama kecil, lalu gelar-gelar kalau ada jarak antara baris dengan baris adalah spasi rapat, karena cara-cara untuk setiap jenis kepustakaan agak berlainan, maka perhatikanlah ketentuan-ketentuan bagaimana menyusun urutan pengarang, judul dan data publikasi dari tiap jenis kepustakaan tersebut.
  Dengan seorang pengarang.
Keraf, Gorys. 1982. Argumentasi dan narasi. Jakarta:Gramedia
             Penulisan daftar pustaka tersebut memisalkan jenis buku yang ditulis oleh Gorys Keraf. 1982 adalah penjelasan tahun terbit, sementara huruf-huruf yang dimiringkan adalah judul buku. Jakarta adalah nama kota. Lalu titik dua(:)untuk membatasi kota dari nama penerbit.
 


  Bila sebuah buku ditulis oleh dua penulis
Pencantuman didasarkan pada nama keluarga penulis pertama, selanjutnya nama kedua yang tidak dibalikan penulisannya, urutan nama pengarang hrus sesuai dengan apa yang tercantum pada halaman judul buku, tidak boleh diadakan perubahan urutannya, Bila sebuah buku ditulis oleh Eva Rahmawati dan Ismail Kusmayadi berarti dalam penulisan daftar pustaka, yang pertama diletakan ialah Rahmawati,Eva dan Ismail Kusmayadi. Selalu harus diingat, hanya nama pertamalah yang dimulai dari nama belakangnya, sedangkan penulis kedua dibiarkan tersusun sebagaimana adanya.

  Daftar pustaka dibuat dengan mengurutkan nama penulis secara alfabetis Bila sebuah buku ditulis oleh banyak pengarang, hanya  nama pengarang pertama yang dicantumkan dengan susunan terbalik, untuk menggantikan nama-nama pengarang lainnya cukup dipergunakan et al ,singkatan dari kata latin et alii yang berarti dan lain-lain.dalam hal ini dapat dipergunakan singkatan dll atau dkk(dan kawan-kawan).
Jadi penulisan dalam daftar pustaka adalah:
Alwi, Hasan dkk. 2003. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: PN Balai Pustaka.
Atau
Alwi, Hasan et. al. 2003. Tata Bahasa Baku Bahasa Indoesia. Jakarta: PN Pustaka.
Nama penulis adalah Hasan Alwi dengan kawan-kawan, tahun terbit buku 2003, judul bukunya Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia, nama kota terbitnya adalah Jakarta, dan nama penerbit PN Balai Pustaka.

  Tulisan yang berasal dari artikel atau rubrik atau bagian dari sebuah buku, Koran, majalah, atau jurnal ditulis dalam tanda kutip(“....”), lalu diakhiri dengan titik . setelahnya adalah judul buku atau nama koran, majalah, atau jurnal tersebut, edisi/volume,lalu adalah tanggal terbit, contoh:
Sulastri, Lili. 1985.”Masalah dan Upaya Pembangunan Agribisnis di Indonesia”.Dalam infobank 4(April,IV). Jakarta.
Yang dimiringkan bukanlah artikel,tetapi nama majalah yang jadi bahan rujukan, sementara artikel yang merupakan sebuah bagian tulisan berada dalam tanda kutip, sedangkan bulan atau edisi terbitan terdapat di dalam kurung.
Bagaimana penulisan daftar pustaka jika buku itu mengalami perubahan dalam edisi-edisi berikutnya, maka biasanya ditambahkan keterangan rev ed. (revised edition = edisi yang diperbaiki) dibelakang judul tersebut.
Di samping itu ada juga yang tidak menyebut edisi yang diperbaiki asal jelas menyebut cetakan ke berapa: cetakan ke-2, cetakan ke-7 dsb. Keterangan mengenai cetakan ini juga dipisahkan oleh sebuah titik.
Jadi penulisan dalam daftar pustaka adalah:
Gleason, H.A. An Introduction to Description Linguistics. Rev. Ed. New York: Rinehart and Winston.1991.
Buku yang terdiri dari dua jilid atau lebih, angka jilidnya ditempatkan sesudah judul serta dipisahkan oleh sebuah tanda titik dan selalu disingkat. Untuk penerbitan Indonesia bisa dipergunakan singkatan Jil. atau Jld.
Jadi penulisan dalam daftar pustaka adalah :
Intensive Course in English. 5 vols. Washington: English Language Service, inc. 1964
Sebuah edisi dari karya seseorang pengarang atau lebih, jika editornya lebih dari seorang maka caranya sama seperti pada nomor b dan c, ada juga kebiasaan lain yang menempatkan singkatan editor dalam tanda kurung (ed).
Jadi penulisan dalam daftar pustaka adalah :
Ali, Lukman, ed. Bahasa dan Kesusastraan indonesia sebagai  Cermin Manusia Indonesia Baru . Jakarta : Gunung Agung, 1967.

·         Pengertian Catatan Kaki.
            Menurut Keraf(1984:1993) yang dimaksud dengan catatan kaki(fotenote) adalah keterangan-keterangan atas teks karangan yang ditempatkan pada kaki halaman karangan yang bersangkutan. Bila keterangan semacam itu ditempatkan pada akhir bab atau akhir karangan, maka catatan atau keterangan semacam itu disebut saja keterangan. Kamus Besar Bahasa Indonesia (1990) menempatkan catatan kaki sebagai keterangan mengenai kata atau ungkapan didalam teks yang dicantumkan pada margin bawah pada halaman buku (biasanya dicetak dengan huruf yang lebih kecil daripada huruf di dalam teks guna menambahkan referensi uraian di dalam naskah pokok).
            Catatan kaki terletak di bagian bawah  naskah yang diurutkan berdasarkan penomoran yang ditulis dalam setengah spasi ke atas dari teks atau rujukannya. Bila daftar pustaka lebih menjelaskan acuan apa yang dipakai, sebaliknya catatan kaki lebih merinci acuan serta batasannya, di samping penjelasan bagian teks yang tidak selalu langsung berhubungan dengan substansi masalah.


·           Cara Membuat Catatan Kaki       
                           Dengan memperhatikan prinsip-prinsip tentang catatan kaki serta unsur-unsur catatan kaki sebagai telah diuraikan diatas, maka mari kita perhatikan cara membuat catatan kaki bagi tiap jenis referensi dan catatan-catatan lain nya, sebagai diuraikan di bawah ini, karena cara membuat catatan kaki mempunyai hubungan pula dengan teks pada halaman yang sama , maka dalam dua contoh pertama di sertakan pula bagian terakhir dari teks yang menunjuk kepada catatan kaki, sehingga dapat dilihat sekaligus cara menempatkan nomer penunjukan yang terdapat dalam teks, garis pemisah antara teks dan catatan kaki, serta cara membuat catatan kaki itu sendiri.
a.     Referensi kepada buku dengan seorang pengarang.
F. Graebner, Etnologie in die Kultur der Gegenwart (Leipzig, 1923) hal.544.

Perhatikan            :
1.      Nama pengarang ditulis lengkap, tidak dibalik ( karena referensi yang pertama kali).
2.      Antara nama pengarang dan  judul buku dipergunakan tanda koma ( pada bibliografi dipergunakan titik) antara judul buku dan data publikasi tidak ada titik atau koma.
3.      Tempat dan tahun terbit ditempatkan dalam tanda kurung ; penerbit tidak perlu diikut sertakan.

b.    Referensi kepada buku dengan dua atau tiga pengarang.
L.Gottachalk, C. Kluckhohn, R. Angell, The Use of Personal documents in History, Antrhopology and Sociology (New York: Sosial Science Research Council, 1945), hal 82-173.

Perhatikan           :
    Nama penerbit dimasukkan, sebab itu antara nama tempat dan penerbit diberi titik dua. Yang lain-lain seperti pada nomor a.


c.     Referensi kepada buku dengan banyak pengarang.
Alton C. Morris, et al., College English, the first year (New York, 1964), hal.51-56.



Perhatikan                      :
1.    Hanya nama pengarang pertama yang disebut, nama-nama lainnya diganti dengan singkatan et al.;
2.    Antara nama pengarang dan singkatan et al., serta antara singkatan et al. dan judul buku diberi tanda pemisah koma.
d.    Kalau edisi berikutnya mengalami perubahan.
H.A. Gleason, An Introduction to Descriptiv Linguistics (rev.ed.; New York, 1961), hal. 56
Perhatikan             :
1.      Keterangan tentang ulang-cetak atau edisi yang diperbaharui diletakkan dalam kurung  sebelum tempat terbit;
2.      Antara tempat terbit dan keterangan tentang ulang-cetak atau edisi yang diperbaharui diberi tanda pemisah berupa titik kom
e.     Buku yang tediri dari dua jilid atau lebih.
A.H Lightstone. Concepts of calculus (Vol. 1; New York : Harper & Row, 1996). Hal.75
1.      Keterangan tentang nomor jilid ditempatkan dalam kurung sebelum tempat terbit, atau
2.      Ditempatkan di luar tanda kurung sebelum nomor halaman,
3.      Nomor jilid selalu dengan angka Romawi sedangkan nomor halaman dengan angka Arab.










Minggu, 28 Juli 2013

Fanatik terhadap Agama Penyebab Konflik Bangsa ini

        Dari sekian banyak konflik yang berlatarbelakang/bermotif  keterbedaan suku, ras, dan agama yang terjadi di Indonesia ini, mengapa hampir sebagian besar konflik yang terjadi itu melibatkan kelompok Kristen dan Islam? Mengapa agama-agama selain Islam Kristen tidak begitu tampak dalam konflik-konflik tersebut?

Konflik berdarah yang terjadi di beberapa wilayah Indonesia yang memiliki kaitan dengan masalah suku, agama dan ras pun disebabkan karena minimnya ruang dialog dan adanya fundamentalisme golongan.

Fundamentalisme ini terkait dengan adanya sikap primordialis ekslusif yang mengklaim kebenaran sebagai melulu milik kelompoknya. Sehingga apabila seseorang menangkap adanya kebenaran di dalam kelompok lain dan mencoba membuat otokritik yang positif bagi kelompoknya demi kebaikan bersama, orang ini akan terbuang dari kelompoknya. Bagi mereka identitas menjadi dasar fundamentalisme yang menafikan nilai-nilai kebenaran dari kelompok lain manapun. Apabila hal ini telah mengakar kuat, dialog pun tertutup.

Di Indonesia, fundamentalisme agama masih begitu kelihatan, terutama bagi golongan Kristen dan Islam. Konflik berdarah antara Islam Kristen di Ambon, Poso, dan beberapa wilayah lain yang berbuntut pengrusakan dan penghancuran rumah ibadat serta pembunuhan menjadi indikasi adanya kelompok-kelompok fundamentalis sempit ini. Walaupun sebenarnya tidak sepenuhnya benar jika meletakkan kesalahan pada sikap fundamentalis ini sebagai satu-satunya motif dari konflik tersebut, tetapi sikap ini dapat menjadi pemicu terjadinya konflik tersebut.


Konflik yang selama ini terjadi tidak terlepas dari bentuk-bentuk politisasi agama demi kepentingan pihak-pihak tertentu. Dalam hal ini terjadi semacam disorientasi penghayatan agama karena agama dijadikan sarana sebagai pembangun kekuasaan dengan menggunakan legitimasi religius. Peran agama direduksi sekedar sebagai alat politik. Salah satu contoh yang dapat kita cermati adalah UU Sisdiknas 2003 yang sempat memicu perdebatan panjang dari para praktisi pendidikan dan pemuka agama. Substansi UU tersebut dikritik sebagai bentuk etatisme berlebihan dari negara tentang pendidikan, termasuk pendidikan agama. Hal ini menjadi salah satu indikasi terjadinya politisasi agama. Jika demikian halnya, akan rentan sekali terjadinya pendangkalan nilai-nilai otentik agama dan munculnya konsolidasi negatif dari golongan agama tertentu yang merasa diri sebagai kelompok mayoritas.

Di samping motif politik kekuasaan, fundamentalisme agama dapat juga digunakan sebagai sarana pemicu konflik dengan motif kesenjangan ekonomi. Fundamentalisme agama berdasarkan motif kesenjangan ekonomi ini meletakkan visi keselamatan dan solidaritas menjadi amat terbatas pada kelompoknya saja. Hal ini tampak pada fundamentalime Islam Timur Tengah yang memperjuangkan golongan Islam dengan melakukan penyerangan terhadap segala bentuk representasi kekuatan modernitas kapitalis sekular, yang saat ini diwakili oleh Amerika Serikat. Walaupun demikian, fundamentalisme dapat memiliki dampak positif demi menjaga wilayah sakralitas agama tertentu dari ancaman sekularisme ateistis. Hanya saja, ketika fundamentalisme mulai menempatkan manusia di bawah ideologi tertentu dan mulai mengeliminasi kebebasan eksistensial manusia, fundamentalisme ini menjadi sebuah situasi yang membahayakan.


Pada abad-abad awal muncul dan sejarah perkembangannya, Islam mengalami berbagai macam konflik dengan kebudayaan Kristen yang saat itu mendominasi wilayah Eropa dan sekitarnya. Ada beberapa pandangan teologis yang tidak dapat diterima dalam iman Islam, dan demikian sebaliknya. Orang Kristen pun terlalu berprasangka bahwa perkembangan Islam merupakan ancaman bagi kebudayaan Kristen. Peristiwa perang salib yang terjadi antara Islam dan Kristen kiranya menjadi pelajaran barharga atas terjadinya kesalahan-kesalahan dalam relasi antara Islam dan Kristen. Faktor penyebab konflik itu sendiri bukan pertama-tama disebabkan oleh faktor keagamaan melainkan disebabkan oleh faktor-faktor ekonomi, ideologi, dan politik. Rupanya peristiwa sejarah ini masih menyimpan image tertentu bagi munculnya konflik ketika pemahaman esensial masing-masing agama Islam dan Kristen tidak terjadi. Suasana pertentangan ini masih terus terasa apabila agama Kristen dan Islam hanya dimaknai sebagai pembawa identitas kolektif saja yang mempertentangkan konsep-konsep teologis artifisial tanpa melibatkan kedewasaan iman terhadap Yang Transenden. Oleh karena itu, langkah pertama dalam rangka membuka dialog Kristen Islam adalah bersama-sama mengakui untuk melupakan kesalahan-kesalahan di masa lalu.

Fanatik terhadap agama hanya akan membuat seseorang merasa dialah yang benar dan pihak yang lain salah.Konflik atas dasar agama sangatlah sensitif karna masing masing pihak merasa dialah yang paling benar. Oleh karna itu dalam penyelesain konflik yang berakar  agama tidak cukup hanya dengan melontarkan kutukan yang tidak menghasilkan penyelesain tapi dibutuhkan suatu aksi (talk less,do more). Memang  sulit menyelesaikan konflik atas dasar agama karna masing masing pihak berjuang atas nama tuhan yang berbuah surga menurut keyakinan masing-masing. Tapi bukan berarti tidak ada jalan keluar untuk masalah ini.

Harmonisasi dalam kehidupan beragama merupakan tanggung jawab semua pihak,terutama pemimpin yang menaungi pihak-pihak yang berkonflik. Dengan adanya ketegasan yang adil dari pemimpin maka konflik semacam ini akan terselesaikan.Ketegasan sangatlah mungkin dilaksanakan tapi yang sulit adalah keadilan.Ketegasan yang tidak adil akan menimbulkan masalah baru.

Dapat kita lihat contohnya dinegeri kita ini yang katanya tanah surga, bukan lautan hanya kolam susu,kail dan jala cukup menghidupimu,tiada badai tiada topan kau temui ikan dan udang menghampiri dirimu, tongkah kayu dan batu jadi tanaman. Negeri kita ini kaya akan sumber daya alam tapi miskin keadilan, contoh kasus yang lagi hot dimedia massa saat ini adanya anak dibawah umur yang dituduh mencuri sandal terancam penjara lima tahun dan pada kasus lainnya seorang koruptor yang  jelas-jelas mencuri uang rakyat dengan santainya melancong keluar negeri. Mungkin salah satu penyebab tidak berkembangnya negeri kita ini dan masih banyaknya kemiskinan disebabkan karena tidak adilnya pemimpin negeri ini.

Dengan menerapkan sikap adil pada diri sendiri terutama sikap adil pemimpin pada rakyatnya akan menghasilkan keputusan yang bijaksana yang dapat menyelesaikan konflik tanpa ada pihak yang merasa dirugikan. Semoga kita tergolong orang yang adil dan bijak, terutama pemimpin negeri kita ini dan seluruh pemimpin di dunia.

Atheis Setelah Mati dan Agama yang paling benar?



Di dunia ini banyak agama dan kepercayaan manusia. melalui agama kita mengenal bahwa adanya kehidupan setelah mati yaitu antara surga dan neraka. Pertanyaanya Mereka tidak mengenal tuhan,tidak mengenal adanya surga dan neraka. Kemana orang yang tidak punya agama setelah mati?

Sejak zaman dahulu kala, manusia memiliki agama. Namun, sejak ribuan  yang lalu, ada sekelompok orang yang tidak lagi percaya kepada Tuhan atau orang-orang yang mengira mereka adalah Tuhan. Mereka adalah orang-orang ateis: mereka menganggap bahwa kecerdasan manusia sudah cukup untuk memahami dunia. orang atheis percaya bahwa tidak ada kehidupan setelah kematian.

Definisi Atheism sebenarnya, itu apa sih?
Definisi Atheism (baca Ateisme, ejaan indonesia) dalam arti luas, adalah tidak-adanya kepercayaan kepada TUHAN, biasa disebut dengan Atheism lemah. Walaupun dalam perkembangannya, Banyak Ateis yang menolak secara spesifik, atau biasa disebut sebagai Atheism kuat. Perlu digaris bawahi, bahwa Antara ‘Kuat’ dan ‘Lemah’, tidak ada unsur penghinaan dari kedua posisi tersebut.

wikipedia:
Atheism:, in a broad sense, is the rejection of belief in the existence of deities.[1] In a narrower sense, atheism is specifically the position that there are no deities.[2] Most inclusively, atheism is simply the absence of belief that any deities exist.

Ateisme:, dalam arti luas, adalah penolakan terhadap kepercayaan adanya Tuhan/dewa. [1] Dalam arti sempit, ateisme secara khusus berada pada posisi yang meyakini bahwa tidak ada Tuhan/dewa [2] Secara lebih inklusif, simpelnya ateisme hanyalah tidak adanya kepercayaan akan adanya satu Tuhan/dewa pun.

Lalu apa itu Agnostisme?
Agnostisme berarti tidak memiliki cukup bukti/klaim tentang keberadaan / ketiadaan TUHAN. Posisi agnostik ini bukan posisi eksklusif dalam atheism, itu berarti orang bisa saja Atheist dan Agnostik sekaligus.

Ateis dan Agnostik sekaligus?
Orang dengan kepercayaan Agnostik-Ateis berarti mengambil posisi bahwa “tidak ada bukti yang cukup untuk membuktikan bahwa TUHAN itu ada dan tidak ada”, dengan menjalani hidup dengan asumsi menganggap tuhan tidak ada. Sebaliknya, orang dengan kepercayaan Agnostik-Teis mengambil posisi yang sama, hanya saja mereka menjalani hidup dengan asumsi tuhan ada.

Bukankah Atheism itu hanya sebuah trend sosial?
Atheism sudah ada sejak beribu-ribu tahun sebelum masehi / sebelum sosok yang bernama yesus lahir, bahkan dalam aliran hinduism, begitu juga islam menyebarkan agama ke eropa, asia, persia, bahkan amerika, atheism adalah sebuah racun dalam beberapa abad, karena dianggap tidak percaya dengan TUHAN oleh gereja dan agama monotheist, dan dimusuhi oleh mereka,

Dan jawabannya adalah Jelas bukan trend.

Seseorang yang menjadi Ateis rata-rata biasanya tidak bertujuan menjadi Ateis. Tetapi hanya mencari jawaban tentang kebenaran yang mereka pertanyakan, alih-alih menjadi ulama/pendeta, mereka yang belajar agama, filosofi, sejarah dan sains sekaligus malah menjadi atheist. Walaupun tidak semua atehist memiliki latar belakang tersebut.

Biasanya, tergantung bagaimana orang tua mendidik anaknya, apakah dengan doktrin dan dogma agama, atau membebaskan untuk mempelajari semua kebudayaan bumi.

Ateisme sendiri memiliki trend (Sains, Filosofi, Skeptisme), sama seperti agama dan kepercayaan lain (Baju, Bahasa dalam do’a yang digunakan, dll). Untuk saat ini, sebagian besar orang yang menjadi Ateis adalah mereka yang Skeptis, Sains adalah salah satu alat untuk mencari kebenaran dan sudah terbukti multak selama bebarapa abad (setelah kelahiran sains modern dan revolusi industri).

Pendapat Ateis tentang Roh, Hantu, Jin, Makhluk Gaib, telekinesis, Meditasi, dll?
Sekali lagi, tergantung individual. Secara umum memang biasanya tidak percaya. Menggunakan rasionalitas, bahwa masing-masing kejadian tidak bisa dikaitkan satu dengan lainnya. Walaupun ada yang percaya tentang adanya makhluk halus, orbs, paranormal. Intinya, selama kamu tidak percaya tuhan, kamu Ateis.

Seandainya kalau semua orang jadi Ateis, pasti nanti orang bebas melakukan tindakan kriminal semaunya dan itu membahayakan!
Jika kamu merasa seperti itu, silahkan pergi rumah sakit terdekat. Mungkin perlu konseling. Jika pertanyaan ini memang serius, jangan pernah lupa bahwa masih ada institusi negara yang bernama polisi.Dan negara kita juga punya pemerintah untuk mengontrol tindak kriminal. Negara Denmark, Jepang dan Swedia contohnya, adalah negara dengan populasi atheist yang lumayan cukup besar, tetapi negara tersebut malahan memiliki predikat salah satu negara terdamai.

Apakah Ateis punya nabi?
Tidak sama sekali, Ateis adalah sebuah filosofi ketidakpercayaan terhadap adanya TUHAN/Dewa. Jadi tidak ada utusan yang dipercaya, orang teis sering mengklaim Darwin adalah nabi atheist, dan itu salah besar, para ilmuwan dan penemu adalah sebuah mediasi untuk mengetahui fakta dan realita apa sebenarnya dunia ini, bukan mengklaim, tanpa bukti

Kemanakah kalian setelah mati?
Tergantung indivdual, walaupun secara umum ateis tidak percaya akan kehidupan setelah mati. Kebanyakan mempercayai bahwa setelah mati, sama seperti sebelum lahir. Tidak ada bukti apapun, kecuali orang-orang yang mengalami gangguan psikologis pernah menceritakan kehidupan setelah kematian.

Begitulah sekilas tentang kemana orang yang tidak punya agama setelah mati.
dan dibawah ini saya akan membahas agama siapa yang paling benar?

ada yang mengatakan, ISLAM yang paling benar.
ada yang menagatakan KRISTEN/KHATOLIK yang paling benar.
ada yang mengatakan HINDU/BUDHA yang paling benar.
ada yang mengatakan Konghucu yang paling benar.
dari kesemuanya itu, betapa sang KHALIK itu BODOH ya,

kok masih menyisakan sekumpulan orang nun jauh di pedalaman sana,
yang “kita semua” labeli: tak beragama, atau animisme, dsb.

Dimanakah mereka itu, yang tidak menganut salah satu dari agama-agama di atas, pada kehidupan sesudah mati kelak?
Bila, mereka di neraka, dimanakah sang Khalik?
Bila mereka di surga, yang manakah agama?

Jangan katakan, kewajiban kita untuk meng”agama”kan mereka:
1.Karena berabad-abad, hanya berapa persen yang dapat kita jangkau.
2. Karena ketidak mampuan kita untuk menjangkau mereka, bukankah kita jadi tidak berhak atas surga?

Tolong renungkan yang berikut ini:
si A, bersekolah dari TK,SD,SMP,SMA,S1,S2,S3. punya tabungan 1 Milyar
si B bersekolah dari TK,SD,SMP,SMA. punya tabungan 1 Milyar.
si C tidak bersekolah. punya tabungan 1 Milyar
bila tujuan bersekolah untuk dapat bersaing dalam kehidupan, siapa yang paling benar dari tiga orang tsb?

Bukan sekolah paling tinggi untuk mendapatkan 1 milyar.
Tetapi cara menemukan hidup membuat mereka bertiga memperoleh 1 milyar.
Bukan tentang agama yang paling benar yang menentukan keberadaan kita setelah mati.
Tetapi cara bersatu dengan Tuhan.

Bersatulah dengan Tuhan, melalui Islam, Kristen, Khatolik, Hindu, Budha ataupun Khonghucu: menurut Keyakinanmu
sama seperti saudara kita yang tidak mengenal  Islam, Kristen, Khatolik, Hindu, Budha ataupu Khonghucu, tapi menurut Keyakinan mereka.
wow… betapa dasyatNya sang Khalik, yang memberi kita keaneka ragaman.

Jumat, 26 Juli 2013

Gejala Stres Akibat Kecanduan Smartphone

Penggunaan smartphone seharusnya membuat hidup lebih mudah, praktis dan menyenangkan. Anda bisa mengecek email perusahaan, bersosialisasi dengan banyak orang dari berbagai dunia bahkan mengerjakan tugas kantor hanya lewat ponsel pintar.


Tapi fenomena yang ada saat ini, kehadiran smartphone justru menimbulkan masalah baru. Tak sedikit orang yang mengalami stres atau gelisah karena sudah kecanduan smartphone atau teknologi. Dalam sebuah studi ditemukan bahwa anak muda saat ini tidak bisa lepas dari teknologi dan mereka harus selalu terkoneksi selama 24 jam penuh. Beberapa di antara pengguna ponsel menunjukkan adanya gejala stres. Apakah Anda salah satunya? Ini dia lima tanda gejala anda stress akibat kecanduan smartphone, seperti dikutip dari Huffington Post.
1. Merasa Ada Kebutuhan Harus Segera Merespon
Setiap ada email, online chat atau notifikasi di social media, Anda merasa harus segera meresponnya meskipun tidak terlalu darurat. Apabila aktivitas di dunia maya sampai mengganggu interaksi sosial Anda di dunia nyata, baik itu saat presentasi kerja, kuliah atau bersenda gurau dengan teman, merupakan indikasi bahwa perilaku Anda menjadi kompulsif. Ada baiknya jika sesekali Anda menjauhkan diri dari gadget kesayangan. Sekadar untuk menyadari bahwa tidak semua pesan teks harus segera dibalas.
2. Mengalami Gejala Phantom Cellphone Syndrome
Sindrom ini ditandai dengan gejala; Anda yakin merasakan telepon bergetar di dalam tas, tapi saat mengambilnya, tidak ada satu pun notifikasi. Sindrom Phantom adalah suatu gejala Anda mengalami kecanduan teknologi dan saat ini telah menjangkiti sebagian besar orang yang menggunakan ponsel pintar. Sebuah studi yang dilakukan di Indiana University menemukan ada 89 persen pelajar dan mahasiswa pernah mengalami ‘vibrasi palsu’ saat membawa-bawa ponsel mereka.
3. Gelisah karena Social Media
Seseorang yang terus menerus memikirkan apa yang dilakukan orang lain di social media, berita atau kabar apa saja yang beredar di dunia maya, atau melihat postingan foto orang setiap menit bisa dibilang telah ‘terjangkit’ FOMO (fear of missing out). FOMO juga tidak bisa menahan hasratnya untuk selalu mengecek News Feed atau timeline. Ketika mem-posting sesuatu, dia akan mengharapkan ada reply atau komentar dari akun social media yang lainnya. Dia akan merasa gelisah apabila ada orang lain yang mendapat banyak respon begitu satu menit memposting sesuatu.
4. Cuek dengan Orang yang Ada di Hadapannya
Hampir semua orang yang punya smartphone mungkin pernah melakukannya. Anda makan malam bersama teman atau keluarga di restoran, dengan ponsel berada di samping piring. Apapun yang dibicarakan orang di depan atau samping Anda menjadi tidak menarik dan Anda asyik sendiri larut dalam dunia maya yang ada di genggaman tangan.
Merespon reply, online chat atau BBM boleh saja. Tapi Anda tidak harus terus menerus mengecek ponsel hanya untuk melihat, apakah foto yang baru Anda posting mendapat komentar atau tidak. Perilaku ini jelas bisa menjauhkan Anda dari orang-orang terdekat dan hubungan pertemanan bisa merenggang. Untuk menghindarinya, buatlah resolusi untuk bebas satu atau dua jam saja dari smartphone saat bersama orang terdekat.

5. Cemas Jika Jauh dari Ponsel
Gejala ini biasa disebut dengan nomophobia, yaitu sebutan bagi mereka yang tidak bisa hidup tanpa ponsel atau jaringan internet. Ditandai dengan tidak sanggup mematikan atau menon-aktifkan ponsel, mengisi ulang baterai dalam jarak waktu yang berdekatan dan tidak bisa meninggalkan ponsel bahkan saat ke kamar mandi. Apabila sampai pada tahap yang parah hingga menyebabkan stres atau depresi, maka gangguan mental ini sebaiknya segera di atasi dengan bantuan psikolog atau psikitater.

Rabu, 24 Juli 2013

Makalah Hasil Diskusi Bahasa Indonesia

Rangkuman Hasil Diskusi Kelompok 2



Dosen : Dadan Suwarna, Ss
Nama Kelompok
           
Fifi Ismaya Septiyani            :           021112074
Nurdin                                    :           021112048
Sari Kurniasih                       :           021112051
Rifky Rajab Prayitno           :           021112066
Fitria Khoerunisa                  :           021112062
Marlina Aulia . R                  :           021112083

II B MANAJEMEN

               
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PAKUAN




1.      KALIMAT


·      Pengertian Kalimat
Kalimat adalah satuan bahasa terkecil. Yang dimaksud dengan pikiran lengkap adalah informasi yang didukung oleh pikiran yang utuh. Sekurang-kurangnya, kalimat dalam ragam resmi, baik lisan maupun tertulis, harus memiliki subjek atau pokok kalimat dan predikat atau sebutan. Kalau tidak memiliki unsur subjek dan unsur predikat, pernyataan itu bukanlah kalimat. Deretan kata yang seperti itu hanya dapat disebut sebagai frasa. Inilah yang membedakan antara kalimat dan frasa.
·         Unsur Kalimat
Unsur kalimat adalah fungsi sintaksis yang dalam buku-buku tata bahasa indonesia lama lazim disebut jabatan kata dan kini disebut peran kata, yaitu subjek (S), predikat (P), objek (O), pelengkap (Pel), dan keterangan (Ket). 
Subjek → menjadi pokok pikiran
Predikat → menjadi unsur bagian, menegaskan makna, dan sebagai sebutan
Objek → membentuk kalimat dasar
Keterangan → bagian yang menerangkan, jika tidak ada keterangan maka kalimat menjadi tidak aktif
Kalimat bahasa Indonesia baku sekurang-kurangnnya terdiri atas dua unsur, yakni S dan  P.  Unsur yang lain (O, Pel, Ket). Dalam suatu kalimat dapat wajib hadir,tidak wajib hadir, atau wajib tidak hadir.
     Hal penting yang harus kita ketahui untuk dipraktikan kelak dalam penyusunan kalimat adalah tentang satuan bentuk yang akan mengisi S, P, O, Pel, Ket.  Berikut lima contoh kalimat yang memiliki S, P, O, Pel, Ket berbentuk frasa: pembawa acara yang kocak (itu).

(S) Pembawa acara yang kocak itu membeli   bunga.
                 S                                      P              O
(P) Si Anu   (adalah) pembawa acara yang kocak.
          S                             P
(O)     Madona  menelepon  pembawa acara yang kocak itu.
     S                 P                           O
(Pel)  Pesulap itu      menjadi   pembawa acara yang kocak.
       S                    P                      Pel
(Ket) Si Fulan  pergi  dengan membawa acara yang kocak itu.
     S          P                                  Ket
·         Jenis Kalimat Menurut Jumlah Klausanya
 Kalimat Tunggal
Kalimat tungggal adalah kalimat yang terdiri atas satu klausa.  Kalimat tunggal hanya mengandung satu unsur S, P, O, Pel, dan Ket. Kelima unsur tersebut tidak harus muncul semua sekaligus karena unsur minimal sebuah kalimat adalah S dan P.  Karena unsur pembentuk utamanya yaitu S dan P yang serba tunggal itulah kalimatnya dinamakan kalimat tungga.
 Kalimat Majemuk
Kalimat majemuk adalah kalimat yang merupakan gabungan dari dua atau lebih kalimat tunggal.  Mengingat kalimat tunggal hanya terdiri atas satu klausa, berarti kalimat majemuk mengandung lebih dari satu klausa.

a.      Kalimat Majemuk Setara
Kalimat majemuk setara mempunyai ciri (1) dibentuk dari dua atau lebih kalimat tunggal, (2) kedudukan tiap kalimat sederajat. 
Contoh kalimat majemuk setara:
a.      Erni mengonsep surat itu dan Rini mengetiknya
b.      Yusril rajin membaca, baik sewaktu menjadi mahasiswa, maupun setelah bekarja.
b.      Kalimat Majemuk Bertingkat
Pebedaanya dengan kalimat majemuk setara terletak pada derajat klausa pembentukanya yang tidak setara karena klausa kedua merupakan perluasan dari klausa pertama.  Karena itu, konjungtor yang mneghubungkan klausa kalimat majemuk bertingkat juga berbeda dengan konjungtor pada kalimat majemuk setara.
Contoh kalimat majemuk bertingkat:
a.       Dia datang ketika kami sedang rapat.
b.      Lalu lintas akan teratur andaikata pemakai jalan berdisiplin tinggi.
c.       Anda harus bekerja keras agar dapat hasil.

 2.      PARAGRAF
Rangkaian Pertanyaan
1.      Apa yang dimaksud dengan paragraf persuatif ? Berikan contoh !
Paragraf dikatakan persuatif jika isi paragraf mempromosikan sesuatu dengan cara mempengaruhi pembaca. Contohnya : Pada bulan Agustus yang akan datang perusaan Apple akan mengeluarkan produk tablet terbaru. Tablet tersebut dilengkapi fitur-fitur terbaru dan terlengkap dari yang pernah perusahaan ini buat. Anda yang memilikinya pasti akan merasa terpuaskan.
2.      Apa yang dimaksud dengan paragraf ekspositoris ?

Paragraf dikatakan  ekspositoris jika isi alinea memaparkan sesuatu fakta atau kejadian tertentu .
3.      Apa yang dimaksud dengan paragraf campuran ?
Paragraf campuran adalah paragraf yang menempatkan kalimat utama di awal dan di akhir kalimat. Ciri paragraf ini ditandai oleh berulangnya gagasan utama pada awal yang ditegaskan kembali di bagian akhir. Kalimat utama tempat beradanya gagasan adalah bagian dari bacaan yang dipentingkan. Oleh karena itu, inti dari keseluruhan pembicaraan ada pada dua bagian paragraf ini.


 3 . WACANA

·         Pengertian Wacana
Wacana adalah teks dalam (Bacaan). Wacana  merupakan rangkaian paragraph yang disusun dalam satu kesatuan maksud. Hubungan antar paragraph dalam wacana selalu saling berkaitan.
Rentetan kalimat yang berkaitan, yang menghubungkan preposisi yang satu dengan preposisi yang lainnya, membentuk satu kesatuan sehingga terbentuklah makna yang serasi diantara kalimat-kalimat itu.
Kesatuan bahasa yang terlengkap dan tertinggi atau terbesar di atas kalimat atau klausa dengan koherensi dan kohesi yang tinggi yang berkesinambungan, yang mampu mempunyai awal dan akhir yang nyata, disampaikan secara lisan atau tertulis.
·         Jenis-Jenis Wacana Bahasa Indonesia
1.      Wacana Lisan dan Tulis
       Berdasarkan saluran yang digunakan dalam berkomunikasi, wacana dibedakan atas wacana tulis dan wacana lisan. Wacana lisan berbeda dari wacana tulis. Wacana lisan cenderung kurang terstruktur (gramatikal), penataan subordinatif lebih sedikit, jarang menggunakan piranti hubung (alat kohesi), frasa benda tidak panjang, dan berstruktur topik-komen. Sebaliknya wacana tulis cenderung gramatikal, penataan subordinatif lebih banyak, menggunakan piranti hubung, frasa benda panjang, dan berstruktur subjek-predikat.
2.      Wacana Monolog, Dialog, dan Polilog
       Berdasarkan jumlah peserta yang terlibat pembicaraan dalam komunikasi, ada tiga jenis wacana, yaitu wacana monolog, dialog, dan polilog. Bila dalam suatu komunikasi hanya ada satu pembicara dan tidak ada balikan langsung dari peserta yang lain, maka wacana yang dihasilkan disebut monolog. Dengan demikian, pembicara tidak berganti peran sebagai pendengar. Bila peserta dalam komunikasi itu dua orang dan terjadi pergantian peran (dari pembicara menjadi pendengar atau sebaliknya), maka wacana yang dibentuknya disebut dialog. Jika peserta dalam komunikasi lebih dari dua orang dan terjadi pergantian peran, maka wacana yang dihasilkan disebut polilog.




3.      Wacana Deskripsi, Narasi, Argumentasi, Eksposisi, dan Persuasi
Deskripsi rangkayan paragraph berupa gambaran (lukisan).
Narasi → rangkaian peristiwa dari waktu ke waktu secara kronologis.
Argumentasi → jenis paragraf yang mengungkapkan ide.
Eksposisi → menjelaskan atau memberikan pengertian dengan gaya penulisan yang singkat, akurat, dan padat.
Persuasi → tulisan yang bersifat mempengaruhi.

·         Wacana itu transaksional dan intraksional. Yang dimaksud transaksional yaitu ada maksud tertentu sedangkan intraksional yaitu tidak ada maksud tertentu.

·         Konteks berkaitan dengan wacana lisan sedangkan ko-teks berkaitan dengan wacana tulisan  atau kalimat dalam wacana tulis.

 4.      KARYA ILMIAH

·         Pengertian Karya Ilmiah
Karya ilmiah adalah karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta dan ditulis menurut metodologi penulisan yang baik. Karya tulis ilmiah juga merupakan perwujudan kegiatan ilmiah yang dikomunikasikan lewat bahasa tulisan.

·         Konsep Dan Format Penulisan
1.      Judul ( judul suatu karya ilmiah sudah terlihat dari pemilihan kata)
2.      Bab I
Pendahuluan
Latar belakang masalah
Identifikasi masalah / permasalahan
Tujuan penulisan
Teknik dan metode penulisan
Sistematika penulisan
3.      Bab II
Landasan teori
4.      Bab III
Pembahasan
5.      Bab IV
Penutup
Simpulan dan saran
6.      Daftar pustaka

·         Rangkaian Pertanyaan
1.      Masalah apa yang sering terjadi dalam karya tulis ilmiah ?
Tidak mengetahui poin-poin bagian akan diisi dengan apa. Sering kali kesulitan dalam memilih teori-teori yang dipakai karna harus sesuai dangan pembahasan.
2.      Mengapa kalimat ilmiah merupakan kalmat pasif ?
Karna karya yang berbicara bukan subjek tetapi objek.
3.      Bagaimana cara mempersempik topik dalam karya ilmiah ?
Mempersempit topik lebih baik dilihat dari sebab-akibat, menurut tempat, menurut waktu periode / zaman, aspek sosial, dan aspek umum-khusus. Setelah hal tersebut dilakukan, maka topik yang telah dipersempit itu dapat pula menjadi judul.
4.      Mengapa informasi dalam karya ilmiah itu penting ?
Segala bentuk karya tulis pasti memerlukan informasi, jadi informasi sangat penting bagi karya ilmiah.


5.      KUTIPAN

·         Pengertian Kutipan
Kutipan adalah salinan kalimat, paragraf, atau pendapat dari seorang pengarang atau ucapan orang terkenal karena keahliannya,baik yang terdapat dalam buku jurnal, baik yang melalui media cetak maupun elektronik.

·         Prinsip-Prinsip Mengutip
  Penulis harus menahan diri agar tidak mengutip terlalu banyak sehingga tulisan yang di susun menjadi suatu himpunan kutipan.
  Penulis harus memahami bahwa kutipan hanya menjadi bukti penunjang pendapat penulis.
  Kutipan dianggap benar jika penulis menunjukan tempat atau asal kutipan sehingga pembaca dapat mencocokan kutipan dengan sumber aslinya.
  Kutipan hendaknya diambil seperlunya agar tidak merusak uraian sebenarnya; Pada kutipan langsung, penulis tidak boleh mengubah apapun dan andai kata penulis tidak menyetujui apa yang di kutipnya, atau menemukan kesalahan, ia dapat memberi tanda : [……] atau [sic]. Sic berasal dari kata latin sicut yang berarti “dengan demikian”, “jadi…”,”seperti itu”.

·         Kutipan Langsung
Kutipan langsung adalah kutipan yang di tulis sama persis dengan sumber aslinya, baik bahasa maupun ejaannya. Kutipan langsung berarti penggunaan bahasa langsung. Karena sifatnya demikian, pemindahan bahasa buku teks ke tulisan pengutipnya menggunakan tanda kutip (“….”). Pemindahan bentuk itu mengharuskan seutuhnya, baik dalam satu atau lebih dari 4 baris yang dikutip mensyaratkan penggunaan tanda kutip tersebut.

  Cara penulisan kutipan langsung sebagai berikut :
a.       Kutipan yang panjangnya kurang dari empat baris dimasukan kedalam teks
           
  diketik seperti ketikan teks
  Diawali dan di akhiri dengan tanda (“)
  Sumber rujukan ditulis langsung sebelum atau sesudah teks kutipan
b. Kutipan yang terdiri dari empat baris atau lebih
  Diketik satu spasi
   tujuh ketukan dari batas tepi kiri
   Sumber rujuksn ditulis langsung sebelum teks kutipan




  Contoh kutipan langsung
Evers (1995:84) mengatakan, “Adanya perluasan kota mendorong kelompok yang berpenghasilan menengah bertempat tinggal di kawasan permukiman di tepi kota. Kelompok yang berpenghasilan rendah terpaksa menjual tanahnya dan pindah keluar batas kota. [...] Dalam proses ini semakin nyata pentingnya konsep perbedaan kelas”.

·         Kutipan Tidak Langsung
Kutipan tidak langsung adalah kutipan yang tidak sama persis dengan aslinya. Bila kutipan langsung terkesan sebagai bentuk mengutip yang memindahkan keseluruhan istilah, definisi, dll. Kutipan tidak langsung tidaklah sedalam itu kutipan tidak langsung justru di uraikan sebagai cara penulis atau pengutip membahasakan isi atau kutipan yang dirujuknya.

  Cara penulisannya sebagai berikut :
  Kalimat- kalimat yang mengandung kutipan ide tersebut ditulis dengan spasi rangkap sebagaimana dengan teks biasa.
   Semua kutipan harus di rujuk
   Sumber-sumber rujukan harus ditulis sebelum atau sesudah kalimat-kalimat yang mengandung kutipan.

·         Contoh kutipan tidak langsung ;
Dari pengalaman dan penelitian menurut Soekidjo (1993:12) ternyata perilaku yang didasari olehpengetahuan akan lebih langgeng (long lasting) dan perilaku yang tidak didasari pengetahuan tidakberlangsung lama.

·         Contoh kutipan tidak langsung yang nama penulisnya diletakkan sesudah teks yang dikutip ;
Pengetahuan seseorang akan membentuk kepribadian seseorang. Setiap individu memiliki gambaranpribadi tentang dunia sekitar gambaran tersebut ditentukan oleh empat faktor : (1) lingkungan fisiksosialnya, (2) struktur kejiwaan, (3) keinginan dan tujuan, dan (4) pengalaman masa lalu (Krech,Crutchfield dan Ballachey, 1967:21).


6.      DAFTAR PUSTAKA DAN CATATAN KAKI


·         Pengertian Daftar Pustaka (Bibliografi).
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia(KKBI)adalah Daftar yang memencantumkan judul buku,nama pengarang,penerbit dan sebagainyayang ditempatkan di akhir karya tulis atau buku yang disusun berdasarkan abjad., Menurut Gorys Keraf yang dimaksud dengan daftar pustaka atau bibliografi adalah sebuah daftar yang berisi judul buku-buku, artikel-artikel, dan bahan-bahan penerbitan lainnya yang mempunyai pertalian dengan sebuah karangan yang sedang dikerjakan.
Melalui daftar pustaka yang diertakan pada pada akhir tulisan, para sarjana dapat melihat kembali kepada sumber aslinya, mereka dapat menetapkan apakah sumber itu mempunyai pertalian dengan isi pembahasan itu, dan apakah pembahasan itu dikutip dengan benar atau tidak, sekaligus dengan cara itu pembaca dapat memperluas pengetahuannya dengan bermacam-macam referensi itu.

  Unsur-Unsur Daftar Pustaka ( Bibliografi ).
Untuk persiapan yang baik agar tidak ada kesulitan dalam penyusunan bibliografi itu, tiap penulis harus tahu pokok-pokok mana yang harus dicatat. 
Pokok yang paling penting yang harus dimasukkan dalam sebuah bibliografi adalah:
  Nama pengarang,yang di kutip secara lengkap.
  Judul buku,termasuk judul tambahannya.
  Data publikasi: penerbit, tempat terbit, tahun terbit, cetakan ke berapa, nomor jilid dan tebal (jumlah halaman) buku tersebut.
  Untuk sebuah artikel diperlukan pula judul artikel yang bersangkutan, nama majalah, jilid, nomor dan tahun.

  Cara membuat daftar pustaka (bibliografi).
Cara penyusunan bibliografi tidak seragam bagi semua bahan relevansi, tergantung dari sifat bahan relevansi itu, cara penyusunan bibliografi untuk buku agak berlainan dari majalah, dan majalah agak berlainan  dari harian, walaupun terdapat perbedaan anatar jenis kepustakaan, namun ada tiga hal penting yang selalu harus di cantumkan yaitu: pengarang, judul, dan data-data publikasi.
            Bibliografi disusun menurut urutan alfabetis dari nama pengarangnya, untuk maksud tersebut nama-nama pengarang harus di balikan susunannya: nama keluarga (belakang) diikuti koma, nama kecil, lalu gelar-gelar kalau ada jarak antara baris dengan baris adalah spasi rapat, karena cara-cara untuk setiap jenis kepustakaan agak berlainan, maka perhatikanlah ketentuan-ketentuan bagaimana menyusun urutan pengarang, judul dan data publikasi dari tiap jenis kepustakaan tersebut.
  Dengan seorang pengarang.
Keraf, Gorys. 1982. Argumentasi dan narasi. Jakarta:Gramedia
             Penulisan daftar pustaka tersebut memisalkan jenis buku yang ditulis oleh Gorys Keraf. 1982 adalah penjelasan tahun terbit, sementara huruf-huruf yang dimiringkan adalah judul buku. Jakarta adalah nama kota. Lalu titik dua(:)untuk membatasi kota dari nama penerbit.
 


  Bila sebuah buku ditulis oleh dua penulis
Pencantuman didasarkan pada nama keluarga penulis pertama, selanjutnya nama kedua yang tidak dibalikan penulisannya, urutan nama pengarang hrus sesuai dengan apa yang tercantum pada halaman judul buku, tidak boleh diadakan perubahan urutannya, Bila sebuah buku ditulis oleh Eva Rahmawati dan Ismail Kusmayadi berarti dalam penulisan daftar pustaka, yang pertama diletakan ialah Rahmawati,Eva dan Ismail Kusmayadi. Selalu harus diingat, hanya nama pertamalah yang dimulai dari nama belakangnya, sedangkan penulis kedua dibiarkan tersusun sebagaimana adanya.

  Daftar pustaka dibuat dengan mengurutkan nama penulis secara alfabetis Bila sebuah buku ditulis oleh banyak pengarang, hanya  nama pengarang pertama yang dicantumkan dengan susunan terbalik, untuk menggantikan nama-nama pengarang lainnya cukup dipergunakan et al ,singkatan dari kata latin et alii yang berarti dan lain-lain.dalam hal ini dapat dipergunakan singkatan dll atau dkk(dan kawan-kawan).
Jadi penulisan dalam daftar pustaka adalah:
Alwi, Hasan dkk. 2003. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: PN Balai Pustaka.
Atau
Alwi, Hasan et. al. 2003. Tata Bahasa Baku Bahasa Indoesia. Jakarta: PN Pustaka.
Nama penulis adalah Hasan Alwi dengan kawan-kawan, tahun terbit buku 2003, judul bukunya Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia, nama kota terbitnya adalah Jakarta, dan nama penerbit PN Balai Pustaka.

  Tulisan yang berasal dari artikel atau rubrik atau bagian dari sebuah buku, Koran, majalah, atau jurnal ditulis dalam tanda kutip(“....”), lalu diakhiri dengan titik . setelahnya adalah judul buku atau nama koran, majalah, atau jurnal tersebut, edisi/volume,lalu adalah tanggal terbit, contoh:
Sulastri, Lili. 1985.”Masalah dan Upaya Pembangunan Agribisnis di Indonesia”.Dalam infobank 4(April,IV). Jakarta.
Yang dimiringkan bukanlah artikel,tetapi nama majalah yang jadi bahan rujukan, sementara artikel yang merupakan sebuah bagian tulisan berada dalam tanda kutip, sedangkan bulan atau edisi terbitan terdapat di dalam kurung.
Bagaimana penulisan daftar pustaka jika buku itu mengalami perubahan dalam edisi-edisi berikutnya, maka biasanya ditambahkan keterangan rev ed. (revised edition = edisi yang diperbaiki) dibelakang judul tersebut.
Di samping itu ada juga yang tidak menyebut edisi yang diperbaiki asal jelas menyebut cetakan ke berapa: cetakan ke-2, cetakan ke-7 dsb. Keterangan mengenai cetakan ini juga dipisahkan oleh sebuah titik.
Jadi penulisan dalam daftar pustaka adalah:
Gleason, H.A. An Introduction to Description Linguistics. Rev. Ed. New York: Rinehart and Winston.1991.
Buku yang terdiri dari dua jilid atau lebih, angka jilidnya ditempatkan sesudah judul serta dipisahkan oleh sebuah tanda titik dan selalu disingkat. Untuk penerbitan Indonesia bisa dipergunakan singkatan Jil. atau Jld.
Jadi penulisan dalam daftar pustaka adalah :
Intensive Course in English. 5 vols. Washington: English Language Service, inc. 1964
Sebuah edisi dari karya seseorang pengarang atau lebih, jika editornya lebih dari seorang maka caranya sama seperti pada nomor b dan c, ada juga kebiasaan lain yang menempatkan singkatan editor dalam tanda kurung (ed).
Jadi penulisan dalam daftar pustaka adalah :
Ali, Lukman, ed. Bahasa dan Kesusastraan indonesia sebagai  Cermin Manusia Indonesia Baru . Jakarta : Gunung Agung, 1967.

·         Pengertian Catatan Kaki.
            Menurut Keraf(1984:1993) yang dimaksud dengan catatan kaki(fotenote) adalah keterangan-keterangan atas teks karangan yang ditempatkan pada kaki halaman karangan yang bersangkutan. Bila keterangan semacam itu ditempatkan pada akhir bab atau akhir karangan, maka catatan atau keterangan semacam itu disebut saja keterangan. Kamus Besar Bahasa Indonesia (1990) menempatkan catatan kaki sebagai keterangan mengenai kata atau ungkapan didalam teks yang dicantumkan pada margin bawah pada halaman buku (biasanya dicetak dengan huruf yang lebih kecil daripada huruf di dalam teks guna menambahkan referensi uraian di dalam naskah pokok).
            Catatan kaki terletak di bagian bawah  naskah yang diurutkan berdasarkan penomoran yang ditulis dalam setengah spasi ke atas dari teks atau rujukannya. Bila daftar pustaka lebih menjelaskan acuan apa yang dipakai, sebaliknya catatan kaki lebih merinci acuan serta batasannya, di samping penjelasan bagian teks yang tidak selalu langsung berhubungan dengan substansi masalah.


·           Cara Membuat Catatan Kaki       
                           Dengan memperhatikan prinsip-prinsip tentang catatan kaki serta unsur-unsur catatan kaki sebagai telah diuraikan diatas, maka mari kita perhatikan cara membuat catatan kaki bagi tiap jenis referensi dan catatan-catatan lain nya, sebagai diuraikan di bawah ini, karena cara membuat catatan kaki mempunyai hubungan pula dengan teks pada halaman yang sama , maka dalam dua contoh pertama di sertakan pula bagian terakhir dari teks yang menunjuk kepada catatan kaki, sehingga dapat dilihat sekaligus cara menempatkan nomer penunjukan yang terdapat dalam teks, garis pemisah antara teks dan catatan kaki, serta cara membuat catatan kaki itu sendiri.
a.     Referensi kepada buku dengan seorang pengarang.
F. Graebner, Etnologie in die Kultur der Gegenwart (Leipzig, 1923) hal.544.

Perhatikan            :
1.      Nama pengarang ditulis lengkap, tidak dibalik ( karena referensi yang pertama kali).
2.      Antara nama pengarang dan  judul buku dipergunakan tanda koma ( pada bibliografi dipergunakan titik) antara judul buku dan data publikasi tidak ada titik atau koma.
3.      Tempat dan tahun terbit ditempatkan dalam tanda kurung ; penerbit tidak perlu diikut sertakan.

b.    Referensi kepada buku dengan dua atau tiga pengarang.
L.Gottachalk, C. Kluckhohn, R. Angell, The Use of Personal documents in History, Antrhopology and Sociology (New York: Sosial Science Research Council, 1945), hal 82-173.

Perhatikan           :
    Nama penerbit dimasukkan, sebab itu antara nama tempat dan penerbit diberi titik dua. Yang lain-lain seperti pada nomor a.


c.     Referensi kepada buku dengan banyak pengarang.
Alton C. Morris, et al., College English, the first year (New York, 1964), hal.51-56.



Perhatikan                      :
1.    Hanya nama pengarang pertama yang disebut, nama-nama lainnya diganti dengan singkatan et al.;
2.    Antara nama pengarang dan singkatan et al., serta antara singkatan et al. dan judul buku diberi tanda pemisah koma.
d.    Kalau edisi berikutnya mengalami perubahan.
H.A. Gleason, An Introduction to Descriptiv Linguistics (rev.ed.; New York, 1961), hal. 56
Perhatikan             :
1.      Keterangan tentang ulang-cetak atau edisi yang diperbaharui diletakkan dalam kurung  sebelum tempat terbit;
2.      Antara tempat terbit dan keterangan tentang ulang-cetak atau edisi yang diperbaharui diberi tanda pemisah berupa titik kom
e.     Buku yang tediri dari dua jilid atau lebih.
A.H Lightstone. Concepts of calculus (Vol. 1; New York : Harper & Row, 1996). Hal.75
1.      Keterangan tentang nomor jilid ditempatkan dalam kurung sebelum tempat terbit, atau
2.      Ditempatkan di luar tanda kurung sebelum nomor halaman,
3.      Nomor jilid selalu dengan angka Romawi sedangkan nomor halaman dengan angka Arab.










Pengikut